Wednesday, 11 May 2016

REVIEW : My Bittersweet Marriage by Ika Vihara

My Bittersweet MarriageMy Bittersweet Marriage by Ika Vihara
My rating: 1 of 5 stars



~ SPOILER ALERT ! READ AT YOUR OWN RISK :)

Buku ini saya pinjam, dari Astrid, di kirim Amel, di antar pak pos.

Mari kita bahas dulu mengenai 'ketertarikan' atau 'keengganan' (?) saya membaca buku ini.
Berawal dari diskusi dengan beberapa teman 'sperjuangan' yang 'bukan' secara 'kebetulan' menjadi 'editor' beberapa penerbit besar di Indonesia.
Mereka agak 'gerah' membaca betapa akhir2 ini sejak 'menjamurnya', beberapa penulis 'amatiran' di watpadd. Yang pada akhir nya cukup 'percaya diri' (baca : nekat) menerbitkan tulisan mereka dalam bentuk buku dengan dukungan dan 'dorongan' jutaan pembaca mereka.

Jutaan? Well, let me pictured this. Jutaan readers di wattpad adalah ; pembaca, hanya klik penasaran dan membaca sedikit lalu muntah2, klik dan meninggalkan setelah itu , atau yang hanya membuka tutup dan buka dan tutup lagi. Itu di hitung. So, my friends, go figure, berapa sebenar nya the real readers of some certain books in wattpad. Shrug.

Saya adalah produk pembaca 'jaman dahulu kala' saat hanya beberapa gelintir manusia di Indonesia yang benar2 'bisa menulis', berani menulis. Ambil contoh Arswendo Atmowiloto, Marga T dengan Setangkai Edelweis, Badai Pasti berlalu, Maria A Sardjono, Mira W dll.
Bahkan cerita Ali Topan Anak Jalanan yang hanya menggambarkan kehidupan anak kaya manja nakal, bisa menjadi cerita menarik dan fenomenal saat itu. Ingat Gita Cinta dari SMA dan Puspa Indah Taman Hati? Fenomenal !

Kalau para 'penulis muda' ini belum membaca karya2 yang saya sebut di atas. Bacalah. Begitulah cara menulis yang baik dan menjaring pembaca fanatik. Menurut saya ya.
Bukan hanya menjual isi kepala yang masih berantakan, atau isi diary yang di pindahkan ke buku tanpa memikirkan keindahan cerita.
Atau jika anda ingin referensi cerita modern contemporer, bacalah Dilan dari Pidi Baiq yang menurut saya (lagi), sangat bagus dan sangat saya rekomendasikan.

Buat para editor, silakan lihat beberapa foto yang saya share di bawah, betapa 'hasil kerja anda' sungguh masih perlu 'dipertanyakan' sebagai editor.
Saran saya, bekerjalah lebih teliti.

Oke, cukup mengenai keluh kesah saya. Mari kita bahas mengenai BUKU ini.

~ ULASAN ~

Pertama membuka sampul kiriman buku ini, saya lumayan tercengang melihat gambar sepeda (haha, ya, sepeda). Sepeda yang mirip dengan coloring book saya, Soleil France.
Okay, whatever.
Buka lagi, 'mana index buku' yang seharus nya ada di setiap buku/paper/ makalah yang di tulis dan di terbitkan?
Ini menjadi 'cacat pertama' buku ini di mata tua saya yang jeli ini.
Lalu mari kita ke beberapa 'sub-judul' cerita, ini buku dalam bahasa Indonesia, atau Inggris?
Jika dalam bahasa Inggris, kenapa hal2 seperti ini bisa terjadi?







I mean..seriously?

Peran editor disini menurut saya sungguh luar biasa penting. Kemana anda saat 'anda mengedit' sub-judul dan daftar index? Atau, apakah anda perlu belajar lagi bahasa Inggris yang benar?

Oh, mengenai typo? Bertebaran bagaikan bunga 'sakura di musim semi di Jepang.' :)
Belum lagi inkonsistensi penulisan huruf atau angka dalam penyebutan usia. Saya bukan ahli bahasa, tapi tetap saja sakit rasanya mata saya membaca kadang 27, duapuluh tujuh, balik lagi ke 27 dan seterusnya. Typo yang lain, silakan baca sendiri ya... :)

Lanjut....

Secara keseluruhan , menurut saya , buku ini 'dead boring'. Benar2 membosankan .
Saya hampir menangis menyesali kebodohan saya memilih untuk membaca buku ini, dan membuang waktu saya yang sangat berharga.
Tidak ada kejadian penting yang bisa membuat saya terpaku di sofa nyaman saya di ruang baca, atau yang membuat hati saya berdebar, atau tersenyum2, atau membuat saya menangis.
Saya membaca dengan 'afek mendatar', seperti pasien katatonik di RSJ.

Karakter

Oh, Hessa, the main character was dull boring. Dan selain membosankan, dia juga pemarah, manja dan aneh saja ada manusia usia 27 tahun yang katanya mandiri dan usia bekerja, masih tinggal bersama orang tua dan memiliki kelakuan yang bahkan jika saya bandingkan dengan keponakan saya yang berusia 9 tahun, kira2 mirip2 lah adat nya di rumah dan bagaimana cara dia memperlakukan orang :)

Not to mention dia menggunakan banyak sekali 'exclamation mark' (!) dalam hampir setiap kalimat nya. Atau ini, penulis nya yang terlalu semangat membuat kalimat biasa, kalimat penyataan jadi kalimat perintah atau kalimat penekanan?

Afnan.
Pria satu ini seperti nya memang memiliki keanehan.
Di mulai saat dia merasa iri pada teman2nya yang sudah menikah, dan bahagia. Instead of searched for local dating di sana,dia balik kampung, minta mama nya mengenalkan dengan anak teman mama nya, untuk di jadikan istri. Owh...anak mama sekali :)

Seriously, kejadiannnya secepat kilat.
Hari itu Hessa di 'sarankan' bertemu teman mama, besok teman mama datang, dengan tentunya, Afnan.
Tidak ada pembicaraan serius, mereka bahkan tidak saling bicara satu sama lain.
Saya lupa, mungkin besoknya ada Afnan yang mengajak Hessa beli koper, dan Hessa setuju menemani. Dua koper, satu buat Hessa. Guess what's happened next?
Ya, Hessa seuju berangkat ke Denmark, buat menjadi istri Afnan.
That simple. That easy.

Hessa ini sepertinya desperate sekali sih. (Can't you hear my eye rolling now?)
Menikah dengan orang tak dikenal? Cuma ada di acara TV. Di Islam? Ta'aruf dilakukan secara 'resmi', bukan lewat makan malam keluarga tanpa pembicaraan mengenai perjodohan.
Jadi, ini aneh.
Hessa IMHO, TSTL.

Sampai di Denmark, Afnan yang sangat antusias memiliki istri, sibuk sendiri. Dan istri yang TSTL ini sibuk meratapi kesendiriannya. Hellaaaaw ! Any hobby? Reading? Traveling? Cooking? Whatever? Instead of whining after your busy husband, cobalah refleksi, kenapa kau mau menikah dengan orang asing? Tolol? Yes.

Rasanya saya kepingin masuk buku dan ngomel2 kepada si Hessa ini. Tipe perempuan yang 'menye-menye', klemar klemer bikin pingin nampar liat nya, tau kan tipe seperti ini?
Perempuan2 yang 'sibuk mengasihani diri sendiri dan menyalahkan orang lain'?

Kalau saya jadi Afnan, sudah saya bungkus, kembalikan ke orang tua nya, pakai paket !
There's 'nothing's really wrong' with Afnan menurut saya. Hessa ini benar2 membuat saya tutup buka tutup buka tutup buku ini berkali2, hampir putus asa, hampir DNF.
Okay, pengakuan, saya skimming beberapa scenes yang 'too much telling', tau kan ada penulis yang sibuk menceritakan isi buku, instead of buku itu 'bercerita sendiri'?
Bo-f*****g- ring'






Final thought : NOT RECOMMENDED.

Penulis adalah Blogger di Lelyana's Book Blog.
Top 3 reviewer di Goodreads
Professional reader di Netgalley

Clear and out.







View all my reviews

18 comments:

  1. hehehee...kebanyakan cerita di wattpad memang plotnya membosankan. sama semua. pernikahan karena perjodohan dan selalu mendesak tanpa alasan, si pengantin tidak bisa menolak. apa memang ini impian para wanita indonesia kah? tidakkkk... ohhh trus satu lagi, kebanyakan si pria nya adalah CEO! kayak gak ada pekerjaan lain saja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makanya, akhir nya males buka wattpad, dulu pernah ada account, aku delete.
      CEO itu mainstream banget.
      Tapi aku pernh baca bukunya Lovita Cendana, bagus, krn sastra. Lumayan lah. Dan gak CEO, malah plot nya jaman dulu waktu penjajahan Belanda.

      Delete